Banyak hal menarik yang saya temui, alami, dan rasakan ketika saya menjalani
hidup saya di sebuah asrama ketika saya kuliah dulu...
Bagaimana saya dididik untuk tidak minder dan tidak sombong, karena
keminderan adalah bentuk dari kesombongan yang paling dahsyat, dan
kesombongan merupakan bentuk keminderan yang paling dahsyat.
Bagaimana saya dididik untuk tidak bertanya, "Caranya gimana?", tapi
dididik untuk mencari bagaimana sesuatu itu terjadi.
Bagaimana saya dididik untuk memahami arti sebuah kebersamaan, kekeluargaan, dan kejujuran.
Bagaimana saya dididik untuk tidak pernah memuji keberhasilan orang lain,
untuk menunjukkan kepadanya bahwa masih ada orang lain yang lebih baik
daripadanya, dan agar dia terus meningkatkan kemampuannya.
Bagaimana saya dididik untuk berbagi, apapun, baik itu makanan, kiriman
orang tua, uang beasiswa, dll.
Bagaimana saya dididik untuk siap
mengarungi kehidupan nyata yang saya alami
saat ini...
Tanpa melupakan jasa baik ibu dan bapak, guru-guru, dan dosen saya, saya
rasa asrama telah memberikan banyak sekali bekal buat saya....
pesan untuk kawan-kawan Dikbud, jangan pernah merasa khawatir di mana anak-
anak anda meluangkan waktunya, khawatirlah ketika anda memang belum
membekalinya dengan hal - hal yang baik.
Kita Bisa Bila Kita Mau,
Salam Lestari dan Senyum Tulus
Ubaidillah Syohih
+62 899 857 6911
Rabu, September 17, 2008
refleksi hati
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Pak Gatot, terima kasih telah memposting refleksi hati saya ini pada blog Bapak.
Yang terpenting bukan apa yang kita beri, namun makna dan ketulusan yang terkandung dalam proses pemberian itu.
Salam lestari dan senyum tulus,
Ubaidillah Syohih
+62 899 857 6911
Posting Komentar