Sajak Pemulung
1
kisah-kisah sampah yang kau tuturkan dengan secobek bumbu lambe
lewat liuk goresan pena merah menyala seperti bubur matahari
tak bakal mampu merayu senja yang mulai bosan
tenggelam bersama cerita usang
tentang negeri malang yang tak henti dirudung coba
tempat kita berdiri mengais plastik-plastik
penuhi karungmu itu lebih penting ketimbang mendengar celoteh janji kemenangan untuk kaum pinggiran seperti kita
2
maka tong-tong bergrafiti di bangunan-bangunan megah itu tak lagi jadi sumber rezeki kita
kadang senyum konyol menyembul di pipi-pipi kurusmu
sebab apa kadang kita harus berebut dengan waktu
sekilo lima ratus, sedangkan nasi kucing mustahil setara
karena harga-harga kebutuhan ikut gagap
ah!
Eko Prasetyo
2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar