Senin, Oktober 31, 2011
Renungan Menyambut Idul Adha
melihat seorang ibu sdg memperhatikan dagangan kami. Dilihat dari penampilannya sepertinya gak akan beli. Namun saya coba hampiri dan menawarkan. “Silahkan bu".
Sang ibu itu menunjuk, “Kalau yg itu berapa bang?”
Ibu itu menunjuk hewan yg paling murah.
"Kalau yg itu harganya 600rb bu", jawab saya. "Harga pasnya berapa?"
"500rb deh. harga segitu untung saya kecil, tapi biarlah.. “
"Uang saya Cuma ada 450rb, boleh gak”. Waduh..saya bingung, karena itu harga modal kami, akhirnya saya berembug. “Biarlah..”
Saya pun mengantar hewan ibu,
Ketika sampai di rumah ibu tersebut. Astaghfirullaah.. Allahu Akbar, terasa mengigil seluruh badan demi melihat keadaan rumah ibu tersebut.
Ibu itu hanya tinggal bertiga dgn ibu dan satu orang anaknya di rumah gubuk berlantai tanah. Saya tidak melihat tempat tidur/kasur, yang ada hanya dipan kayu beralas tikar lusuh.
Diatas dipan sdg tertidur seorang nenek tua kurus. “Mak..bangun mak, nih liat Sumi bawa apa", perempuan tua itu terbangun. “Mak Sumi udah beliin kambing buat emak qurban, ntar kita bawa ke Masjid ya mak".
Orang tua itu kaget namun bahagia, sambil mengelus-elus kambing, orang tua itu berucap, "Alhamdulillah, akhirnya kesampaian juga emak qurban".
“Nih bang duitnya, maaf ya kalau saya nawarnya kemurahan, saya hanya kuli cuci, saya sengaja kumpulkan uang untuk beli kambing yg mau saya niatkan buat qurban ibu saya".
Duh GUSTI...
Ampuni dosa hamba, hamba malu berhadapan dengan hamba-MU yg satu ini. Hamba-MU yg Miskin Harta tapi dia Kaya Iman. Seperti bergetar bumi ini setelah mendengar niat dari ibu ini.
“Bang nih ongkos bajajnya.!", panggil si Ibu.
“Sudah bu, biar ongkos bajaj saya yg bayar". Saya cepat pergi sblm ibu itu tahu kalau mata ini sudah basah krn tak sanggup mendapat teguran dari Allah yg sudah mempertemukan dgn hamba-NYA yg dgn kesabaran, ketabahan dan penuh keimanan ingin memuliakan orang tuanya....
Subhanallah.
Anda bagaimana?
dr coment fb teman....
Senin, Oktober 17, 2011
Spontan Update Status itu….
Tahun 2011 ini saya didapuk mengkoordinir pengurusan pendaftaran calon peserta (Nominatif) UN tahun pelajaran 2011-2012. Jumlah siswa jenjang akhir di sekolah kami sekitar 700an siswa.
Dengan jumlah siswa yang cukup banyak tersebut, banyak pula permasalahan yang melingkupinya. Salah satunya adalah masalah biaya sekolah. Konon setiap tahun, menjelang pendaftaran calon peserta UN, selalu ada siswa tingkat akhir yang belum mengambil ijasah SMP nya. Tidak terkecuali sekarang ini, ada satu siswa yang ijasahnya belum diambil karena masih ada tunggakan.
Saat ini sudah lewat masa deadline Diknas yang mestinya wajib setor nominatif tanggal 14 Oktober, berarti sudah lewat 4 hari. Padahal sampai sampai saat ini masih ada beberapa ijasah siswa yang bermasalah.
Spontan saja saya nulis status ini:
“Masih mengandung tegang.... udah mau didaftarkan UN SMK lha kok ijasah SMP belum diambil, adakah guru yg terketuk hatinya utk nalangi tunggakan SMP yg cuma 300 ribu?”
Subhanalloh, diluar dugaan, beberapa saat setelah update status tersebut, seseorang yang sebelumnya tidak begitu saya kenal langsung menghubungi saya. Beliau (cukup minta disebut: Hamba Allah) menyatakan kesanggupannya untuk membantu. Dalam hitungan menit, melalui M-bangking, proses transferpun berhasil. Tidak 300 ribu, malah kirim 400 ribu. Melalui pesan singkat dari Hamba Allah “Mas, sdh terkirim ya. Saya lebihkan seratus ribu, mgkn berguna utk keperluan yg lain”.
Selesai ngurus proses penebusan ijasah, saya pulang untuk istirahat sejenak karena malamnya saya harus lembur. Saya takjub sekali. Mendapat pelajaran yang berharga dari seorang Hamba Allah. Bahwa memberi tidak perlu pilih-pilih, bahkan kepada orang yang tidak dikenal sekalipun. Bukankah memberi saat kebutuhan mendesak seperti itu justru akan dilipatgandakan pahalanya? Saya malu, karena saya masih sering lalai dalam hal ini.
Diperjalanan pulang, ada sms kabar pelunasan uang buku. Saya mampir ke ATM untuk menguras isi rekening :-). Serta merta teringat seorang kenalan yang istrinya baru melahirkan caesar karena ada sedikit kelainan. Tapi, Alhamdulillah kabar baiknya ibu dan bayinya tertolong. Walau sudah ngurus jamkesmas, tetap saja Dia harus pontang panting cari pinjaman biaya yang tidak sedikit. Okay dech, sebagian uang hasil nguras ATM hari ini bisa untuk membantu meringankan beban kenalan tersebut.
Motivasi untuk sekedar berbagi bisa saja datang darimanapun. Tak terkecuali dari seorang Hamba Allah yang sebenarnya saya belum mengenal sosok luhurnya. Ehm, sore ini sambal penyet serasa nikmat sepulang bekerja. Dilanjutkan istirahat mengendapkan kepenatan aktifitas seharian tadi.
Semoga Allah Swt meluruhkan dosa-dosa kita.
Buat Hamba Allah yang di sana:
“Terima kasih banyak atas segalanya hari ini…. Semoga Allah semakin melapangkan rizki Anda dan keluarga agar semakin banyak hamba-hamba Allah yang lain yang mendapat manfaat keberkahannya.”
Lereng gunung Buring, 17 Oktober 2011
Gatot Mulyonohttp://mustgatot.blogspot.com/