Tahun 2011 ini saya didapuk mengkoordinir pengurusan pendaftaran calon peserta (Nominatif) UN tahun pelajaran 2011-2012. Jumlah siswa jenjang akhir di sekolah kami sekitar 700an siswa.
Dengan jumlah siswa yang cukup banyak tersebut, banyak pula permasalahan yang melingkupinya. Salah satunya adalah masalah biaya sekolah. Konon setiap tahun, menjelang pendaftaran calon peserta UN, selalu ada siswa tingkat akhir yang belum mengambil ijasah SMP nya. Tidak terkecuali sekarang ini, ada satu siswa yang ijasahnya belum diambil karena masih ada tunggakan.
Saat ini sudah lewat masa deadline Diknas yang mestinya wajib setor nominatif tanggal 14 Oktober, berarti sudah lewat 4 hari. Padahal sampai sampai saat ini masih ada beberapa ijasah siswa yang bermasalah.
Spontan saja saya nulis status ini:
“Masih mengandung tegang.... udah mau didaftarkan UN SMK lha kok ijasah SMP belum diambil, adakah guru yg terketuk hatinya utk nalangi tunggakan SMP yg cuma 300 ribu?”
Subhanalloh, diluar dugaan, beberapa saat setelah update status tersebut, seseorang yang sebelumnya tidak begitu saya kenal langsung menghubungi saya. Beliau (cukup minta disebut: Hamba Allah) menyatakan kesanggupannya untuk membantu. Dalam hitungan menit, melalui M-bangking, proses transferpun berhasil. Tidak 300 ribu, malah kirim 400 ribu. Melalui pesan singkat dari Hamba Allah “Mas, sdh terkirim ya. Saya lebihkan seratus ribu, mgkn berguna utk keperluan yg lain”.
Selesai ngurus proses penebusan ijasah, saya pulang untuk istirahat sejenak karena malamnya saya harus lembur. Saya takjub sekali. Mendapat pelajaran yang berharga dari seorang Hamba Allah. Bahwa memberi tidak perlu pilih-pilih, bahkan kepada orang yang tidak dikenal sekalipun. Bukankah memberi saat kebutuhan mendesak seperti itu justru akan dilipatgandakan pahalanya? Saya malu, karena saya masih sering lalai dalam hal ini.
Diperjalanan pulang, ada sms kabar pelunasan uang buku. Saya mampir ke ATM untuk menguras isi rekening :-). Serta merta teringat seorang kenalan yang istrinya baru melahirkan caesar karena ada sedikit kelainan. Tapi, Alhamdulillah kabar baiknya ibu dan bayinya tertolong. Walau sudah ngurus jamkesmas, tetap saja Dia harus pontang panting cari pinjaman biaya yang tidak sedikit. Okay dech, sebagian uang hasil nguras ATM hari ini bisa untuk membantu meringankan beban kenalan tersebut.
Motivasi untuk sekedar berbagi bisa saja datang darimanapun. Tak terkecuali dari seorang Hamba Allah yang sebenarnya saya belum mengenal sosok luhurnya. Ehm, sore ini sambal penyet serasa nikmat sepulang bekerja. Dilanjutkan istirahat mengendapkan kepenatan aktifitas seharian tadi.
Semoga Allah Swt meluruhkan dosa-dosa kita.
Buat Hamba Allah yang di sana:
“Terima kasih banyak atas segalanya hari ini…. Semoga Allah semakin melapangkan rizki Anda dan keluarga agar semakin banyak hamba-hamba Allah yang lain yang mendapat manfaat keberkahannya.”
Lereng gunung Buring, 17 Oktober 2011
Gatot Mulyonohttp://mustgatot.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar