HTI Demo Tolak Sistem Keuangan Ribawi
Sekitar seratus aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) melakukan unjuk rasa dalam rangka menyongsong keruntuhan Kapitalisme dan menolak sistem keuangan ribawi. Nampak pula para peserta aksi membawa beberapa poster bertuliskan antara lain “Kapitalisme di Ambang Kehancuran, Kembali kepada Syariah”, “Tolak Sistem Keuangan Ribawi”, dan “Kembali kepada Dinar & Dirham”. Aksi ini digelar di depan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Kamis (16/10).
Dalam orasinya, Juru Bicara HTI Muhammad Ismail Yusanto menyatakan sesungguhnya sistem ekonomi kapitalis saat ini tengah berada di tepi jurang yang dalam. Hal tersebut disebabkan sistem ekonomi yang diikuti hampir di seluruh negara di dunia ini telah menghapuskan emas sebagai cadangan mata uang.
Sehingga menyebabkan dollar AS mendominasi perekonomian global. Akibatnya, goncangan ekonomi sekecil apapun yang terjadi di AS pasti akan menjadi pukulan yang telak bagi perekonomian negara-negara lain.
Hal lain yang mengakibatkan kehancuran sistem kapitalisme adalah karena sistem ini berbasis pada riba dan judi. Hutang-hutang ribawi (bunga berbunga) telah menciptakan masalah perekomian yang besar, hingga kadar hutang pokoknya menggelembung seiring dengan waktu. Akibatnya hutang ini tak terbayar.
Sementara praktek judi yang dilakukan di lantai bursa, menurut Ismail, memicu terjadinya spekulasi dan goncangan di pasar. “Semuanya terus berjalan dan berjalan, sampai terkuak dan menjadi malapetaka ekonomi,” ujar Ismail.
Ketiga hal yang menjadi penyebab hancurnya sistem ekonomi kapitalis tersebut justru sangat ditentang oleh sistem ekonomi Islam. Islam telah secara tegas menolak riba dan judi. Islam pun menetapkan emas dan perak atau dinar dan dirham sebagai mata uang yang nilainya tak gampang berubah.
Oleh karenanya, setelah terbukti nyata sistem ekonomi kapitalis mengalami kehancuran, maka alternatif satu-satunya adalah dengan menerapkan syarian dan menegakkan khilafah. Ismail kemudian menyerukan pada kaum muslimin untuk bersatu memperjuangkan syariah dan khilafah sebagai pengganti pasca keruntuhan kapitalisme kelak.
“Tidak boleh ada keraguan sedikitpun pada diri umat Islam dimana pun berada, khususnya di negeri ini, untuk berjuang dengan sungguh-sungguh bagi tegaknya Islam melalui tegaknya syariah dan khilafah,” tandasnya. [ihsan/www.suara-islam.com]
1 komentar:
http://lumerkoz.edu Your Site Is Great!, http://www.comicspace.com/cardizem/ aloysius http://rc8forum.com/members/Buy-Zithromax.aspx graebner http://www.ecometro.com/Community/members/Buy-Sertraline.aspx arrival http://riderx.info/members/Buy-Diflucan-Online.aspx allergies http://soundcloud.com/zetia maters
Posting Komentar