Minggu, Januari 18, 2009

Karena Sepenggal Do’a


Ramadhan yang lewat, euforia keberagamaan tersebut saya sempatkan untuk berbagi doa (doa harian ramadhan). Kumpulan doa tersebut saya download dari dudung.net. Saya mengirimkannya ke beberapa milis.

Beberapa hari berjalan saya kirim secara rutin. Kadang malam hari menjelang tidur, kadang pula saya posting sambil menikmati makan sahur.


Minggu, 19 Oktober 2008 di inbox email saya ada kiriman dengan subject “kamarku berdinding pasir...” dari Bapak Arifin Badruddin. Saya sempat buka 4 hari berikutnya dan saya balas dengan kalimat singkat “Wah bagus sekali puisinya.... mengingatkan akan kehidupan setelah mati... thx, salam”.

Beberapa hari yang lalu beliau menyapa saya via YM! Awalnya beliau mengira saya adalah salah seorang teman kuliah di ITB-74. Saya sampaikan kepada beliau, “tahun 74 maybe saya masih di alam lain… ;))”.


Dengan bahasa dan ungkapan santun, Beliau menyapa saya dengan panggilan Bapak. Tentu saja dengan rentang usia sejauh itu, saya rikuh dengan panggilan itu. Mestinya anak beliau yang sulung saja lebih tua dari saya. Saya mengharap dipanggil “nak” atau "dik", tetapi Beliau tetap memanggil saya “pak”. Saya jadi sungkan sendiri … :-)


Beliau mengingatkan saya dengan doa ramadhan hari ke 8, "Yaa Allah! Berilah aku rizki berupa kasih sayang terhadap anak-anak yatim dan pemberian makan, serta penyebaran salam, dan pergaulan dengan orang-orang mulia, dengan kemuliaan-MU, Wahai tempat berlindung bagi orang-orang yang berharap."


Dari hasil komunikasi dengan
Bapak Arifin Badruddin, saya berkesimpulan Beliau adalah orang yang bijaksana, rendah hati, dan dari mulut beliau selalu keluar kata bermakna. Penuh dengan tausiyah agar senantiasa introspeksi diri. Beliau telah “mengajari tanpa menggurui”.

Ach… bertambah lagi seorang saudara, bapak, penasehat, sahabat, dan sekaligus guru kehidupanku.
Saya rasa itu “Karena Sepenggal Do’a” yang saya share di bulan Ramadhan lalu.

Oh iya, diakhir ngobrol, beliau menghadiahi saya kumpulan puisi koleksi pribadi beliau. Beliau berharap dalam waktu dekat bisa mengirimi saya kumpulan puisi keduanya.
Saya minta izin untuk memposting puisi-puisi tersebut di blog pribadi saya ini, beliau mempersilahkan.

Melalui coretan sederhana ini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang dalam kepada sahabat baru saya Bapak Arifin Badruddin. Tegur sapa, nasihat, wejangan senantiasa saya tunggu wabil khusus dari beliau dan secara umum dari orang-orang terbaik di manapun berada.


Salam,

Gatot Mulyono


ps: kumpulan puisi beliau secara berkala insyaAlloh saya posting di blog ini, bagi teman-teman yg berminat menikmati kumpulan puisi tersebut dipersilahkan sering-sering mampir :-)

Tidak ada komentar: