MANULA, PIKUN, DI UJUNG MAUT...
Ketika jalanku tertatih..
dan tongkat menjadi penghias tubuhku...
...yang tak lagi lurus..
kugapai setiap sisi..
..mencari harapan...
Dengan tangan yang gemetar...
dan kaki yang kian lunglai..
kutengok setiap sudut..
dimanakah aku?
dan mereka berkata, aku dirumah...
Kutatap satu persatu...
jiwa dan diri yang berseri..
dan mereka berkata, aku adalah anakmu..
sementara aku asing dalam diriku...
Kupandangi cermin...
lama... dan dalam...
mataku menjorok ke dalam..
rambut yang memutih..
dan gigi hilang..entah kemana..
aku dulu mungkin punya cerita...
Kini... tulangku berselimutkan kulit nan keriput..
untaian garis yang terajut..
terpapar sekujur tubuhku..
mengukir cerita hidupku..
Kuingin mengurai kisah..
dengan terbata..dan otot mulut yang lemah..
kurangkai kata..
namun..tiada arti..
dan mereka hanya tersenyum..
Nun di atas sana..
jam dinding berdetak..
kupandangi...
detik..demi detik..jam..demi jam..
seakan kucari makna..
Hidupku segera... kan berakhir..
...kini....
dalam ketiadaan daya..
dan keikhlasan yang berpasrah...
...kunanti... sahabat..
..yang 'kan menjemput...
Anakku..
jangan kau pendam kisahku...
uraikan pada anakmu..
bahwa aku pernah ada....
salam arifin tasik
ITB74/M-05/Teknik Fisika-74
Minggu, Januari 18, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar