Minggu, Maret 11, 2012

BLUNDER!! DEMO JIL INDONESIA TANPA FPI BERBUAH KESADARAN INDONESIA TANPA JIL

PENDAHULUAN

Demo yang digelar masyarakat Sipil dengan sponsor tunggal JIL (Jaringan Islam Liberal) menyuarakan untuk pembubaran FPI (Front Pembela Islam). Demo yang digelar dengan mengambil momen hari kasih sayang kaum kafir yaitu 14 Pebruari tersebut menuntut agar pemerintah membubarkan FPI karena merupakan ormas yang sering melakukan kekerasan. Demo bertajuk #Indonesia Tanpa FPI# ini terispirasi dari Tragedi penolakan FPI di Kalimantan Tengah oleh oknum Dayak. Penolakan FPI tersebut disebut-sebut karena tidak sesuai dengan kearifan lokal suku Dayak yang anti kekerasan. Sebelum dan sesudah demo ini digelar, FPI seperti dihakimi dan dihabisi oleh media massa sekuler. Namun, tak sedikit masyarakat menilai insiden penolakn FPI di Kalimantan tengah tersebut justru adalah penganiayaan terhadap kaum Muslim yang nampaknya dilegalkan beberapa pucuk pimpinan daerah di sana yang ternyata dikuasai kaum kafir. Presiden SBY pun seperti seiya sekata dengan curahan hati kaum liberal dan kafir tersebut. Ini malah menyebabkan berbagai pro dan kontra di tengah masyarakat, terutama masyarakat yang tsaqofah Islamnya minim bahkan telah sangat terkontaminasi virus-virus sekulerisme dan pluralisme, dua ikon andalan kaum liberal. Kebingungan antara tak paham apa dan bagaimana ber-amar ma’ruf nahi mungkar atau makar terhadap Islam. Terlebih lagi masyarakat hanya mendapat suguhan fakta-fakta miring dan negative mengenai sepak terjang FPI. Kekerasan adalah selalu kriminal meskipun untuk memberantas makar terhadap hukum-hukum Allah. Kebenaran adalah berlemah lembut dan toleransi terhadap apapun yang dilindungi hukum meskipun itu perbuatan dzalim.

Luapan umat terhadap kerinduaan terhadap penerapan syariah Islam disertai kesadaran mereka terhadap gerakan dekstruktif JIL terhadap Islam memuncak dengan berbagai dukungan terhadap FPI. Gerakan #Indonesia Tanpa FPI# menjadi boomerang yang akhirnya menjadi arus dukungan #Indonesia Tanpa JIL#. Meski informasi yang ditampilkan di berbagai media massa sangat tak berimbang, dunia maya menjadi media independent kalangan netter untuk berjihad menegakkan kebenaran Islam. Mobilisasi umat untuk mendukung Indonesia Tanpa JIL membuahkan berbagai geliat umat menyuarakan pembubaran JIL. Tanggal 9 Maret 2012 dicanangkan sebagai hari apel siaga #Indonesia Tanpa JIL#. Sungguh kado manis bagi JIL yang merayakan ulang tahunnya pada tanggal 8 Maret.

FAKTA-FAKTA

Untuk bisa menemukan benang merah apa yang sebenar terjadi antara dua kubu tersebut maka perlu kita mengkaji beberapa fakta yang terjadi. Melalui pendalaman fakta jugalah kita dapat membaca skenario dibalik tabir para makar Islam yang Naudzubillah malah didukung oleh penguasa yang seharusnya melindungi umat, fakta tersebut dapat dilihat dari rentetan peristiwa yang justru oleh media malah ditampilkan sepotong demi sepotong sehingga menghasilkan alibi yang salah. Oleh karena itu umat harus cerdas menyusun puzzle fakta-fakta tersebut untuk dapat menyimpulkannya.

Fakta-fakta tersebut adalah sebagai berikut :

1. Sabtu, 11 Pebruari 20 12

Rombongan pimpinan FPI pusat, yaitu Ketua Bidang Dakwah Muhsin Ahmad Alattas, Sekjen K.H. Ahmad Sobri Lubis, Wasekjen K.H. Awit Masyhuri, dan Panglima LPI Ustadz Maman Suryadi berangkat ke Palangkaraya. Setiba di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya mereka dikepung sekelompok masyarakat yang membawa senjata tajam. kelompok ini mengancam akan membakar pesawat dan membunuh para pimpinan FPI pusat tersebut. Sore harinya delegasi DPP FPI melalui kota Banjarmasin tiba di Kuala Kapuas dan diterima di rumah Bupati Kapuas Ir. H. Muhammad Mawardi, MM. Namun Malam itu juga ratusan warga Dayak kafir Palangkaraya mengepung rumah Bupati Kapuas dengan membawa senjata tajam dan tercium bau minuman keras (miras) sambil berteriak menantang perang.

2. Minggu, 12 Pebruari 2012 pukul 19.53

Berita yang dilansir dari www.Tempo.co, Rencana FPI di Provinsi Kalimantan Tengah ditolak sejumlah organisasi massa dan warga suku Dayak. Mereka menilai FPI adalah organisasi massa yang identik dengan kekerasan sehingga tidak sesuai dengan budaya suku Dayak, yaitu Huma Betang, yang mempunyai makna kebersamaan dalam keragaman. Ketua Gerakan Pemuda Dayak Kalteng Yansen Binti mengatakan filosofi Huma Betang (rumah Betang) di Kalteng menjunjung tinggi perdamaian dan anti-kekerasan serta hidup toleransi yang tinggi antar-umat beragama sementara FPI kerap menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuannya. Informasi terpercaya yang diterima FPI, Yansen Binti adalah kepala gembong narkoba terbesar di Kalimantan Tengah.

3. Senin, 13 Pebruari 2012

Ketua Umum DPP Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab resmi melaporkan Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang dan Kapolda Kalteng Brigjen Pol Damianus Zacky ke Bareskrim Polri dengan tuntutan berlapis. Gubernur Kalimantan Tengah, Teras Narang, adalah kader PDI Perjuangan, beragama Kristen, dan sangat fanatik. Telah membangun gereja terbesar di Kalimantan.

4. Selasa, 14 Pebruari 2012.

· Juru bicara Kemendagri, Reydonnyzar Moenek, saat dihubungi Tempo, menyatakan bahwa Gubernur Kalteng telah menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya sesuai dengan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

· SBY menyatakan melalui media Tempo bahwa, Indonesia telah memiliki UU Organisasi Kemasyarakatan Nomor 8 Tahun 1985, namun organisasi itu pun harus melihat keberadaannya di satu daerah. Jika kehadiran organisasi massa tidak membuat nyaman warga daerah itu, menurut SBY, seharusnya organisasi itu introspeksi.

· JIL gelar demo “Indonesia Tanpa FPI” di Bundaran HI, jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Demo ini terinspirasi dari ratusan warga Dayak Kalimantan Tengah yang menolak kedatangan rombongan FPI saat tiba di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya. Umumnya peserta demo ini adalah banci kaleng rombeng, homo bin sapiens, lesbi, dan para begajulan. Pesertanya dijaring dari hashtag #IndonesiaTanpaFPI di jejaring sosial twitter, dan mengkampanyekan pembubaran ormas FPI.

5. 17 Pebruari 2012

· Sebuah Facebook Fans Page yang bernama “Belajar Islam” membuat polling dengan pertanyaan: Pilih mana, “Indonesia Tanpa Jaringan Islam Liberal (JIL)” atau “Indonesia Tanpa Front Pembela Islam (FPI)”? Sebanyak 234 Facebookers memilih “Indonesia tanpa JIL” dan hanya 17 Facebookers yang memilih “Indonesia tanpa FPI”. Dengan kata lain sebanyak 93% Facebookers tidak menginginkan keberadaan JIL, dan hanya 7% Facebookers yang tidak menginginkan keberadaan FPI.

· Seusai melakukan pertemuan dengan Front Pembela Islam (FPI), Wakil Ketua DPD La Ode Ida menyampaikan dukungannya kepada organisasi kemasyarakatan tersebut. La Ode pun mengecam wacana pembubaran terhadap FPI yang kerap dicap sebagai ormas anarkis.

6. 18 Pebruari 2012

Laman #IndonesiaTanpaJIL tampil di jejaring sosial Facebook. Laman ini dibuat oleh KBBI (Komunitas Bigot Bigot Indonesia).

7. 20 Pebruari 2012

Video berjudul “Fauzi Baadila for #IndonesiaTanpaJIL ! berdurasi 32 detik diunggah dalam sebuah Fans Page Facebook dengan nama #IndonesiaTanpaJIL . Video diawali dengan kemunculan Fauzi Baadila yang mengucapkan “Indonesia Tanpa JIL” seraya mengacungkan jari telunjuknya.

8. 25 Pebruari 2012

Setelah Video Fauzi Baadila, berikutnya seorang mualaf Felix Siauw secara khusus mentwit 74 point. Dimulai dengan 01. mengapa ramai hastag #IndonesiaTanpaJIL? semua itu wajar mengingat mudharat besar yg dihasilkan kelompok ‘kaki-tangan’ barat ini dan diakhiri 74. oleh karena itu, #IndonesiaTanpaJIL perlu digemakan, dan kita lanjutkan dengan Indonesia Dengan Syariah dan Khilafah”. Dan “kicauan” sang pemerhati sejarah Islam ini di Twitter telah banyak menjadi rujukan dalam meyakinkan penikmat Twitter untuk ikut serta dalam gerakan. “Kicauan”nya sudah di retweet lebih dari seratus kali.

9. 29 Pebruari 2012

· Laman #IndonesiaTanpaJIL di jejaring Facebook kini telah digemari sekitar 18.378 dan ada 5,593 pembicaraan tentang hal ini (9/3 7:45 pm) dan akan terus bertambah.

· 16 anggota pendukung gerakan #IndonesiaTanpaJIL#, sebuah milis di dunai maya yang mengkampanyekan anti JIL, bertandang ke Kantor Front Pembela Islam (FPI) guna bersilaturrahmi dan ber-tabayyun tentang kasus penghadangan warga Dayak Palangkaraya terhadap FPI. Kehadiran pendukung #IndonesiaTanpaJIL diterima Langsung oleh Sekjend FPI Ust. Shobri Lubis, H. Munarman SH dan pengurus DPP FPI lain. Fakta yang diperoleh dari diskusi tabbayun tersebut adalah :

a) Tahun 2006 FPI sudah lebih dulu berdiri di Kalimantan Tengah Kabupaten Kuala Kapuas

b) Tahun 2010 FPI berdiri di Kabupaten Sampit

c) Bulan Januari 2012 FPI telah menerima delegasi utusan masyarakat Dayak Seruyan untuk meminta bantuan perihal permasalahan konflik agrarian yang terjadi di sekitar Palangkaraya.

d) Konflik tersebut adalah tanah tanah masyarakat yang memiliki surat surat kepemilikan yang legal dan sah dirampas oleh perusahaan perusahaan yang ada dan anehnya perampasan tanah tersebut didukung oleh penguasa setempat. Bahkan mereka dinilai menggerakkan para preman dan dimotori oleh seorang kriminal.

e) Jumlah dayak muslim di Palangkara adalah 75% dari total penduduk. Namun kalangan Dayak Muslim mengeluh pada FPI bahwa telah terjadi usaha-usaha pemurtadan di wilayah itu.

10. 2 Maret 2012

Demo besar-besaran menuntut pembubaran Jaringan Islam Liberal (JIL) di Medan, Sumatera Utara. aksi bertajuk ini “Hancurkan Kezaliman dengan Ketegasan dan Perlawanan Nyata”.

11. 3 Maret 2012

Aliansi Masyarakat Peduli Umat Tasikmalaya (AMPUTASI) melakukan akso demo menuntut pembubaran JIL dengan mengusung tema “Indonesia Tanpa JIL: Menentang Liberalisme-Pluralisme.

12. 4 Maret 2012

Di kawasan Bekasi, Jawa Barat digelar aksi menggemparkan Perlawanan terhadap Liberalisme dan Kapitalisme bertema “We Want Syari’ah: Indonesia Damai Tanpa Liberal.” Aksi yang dimotori Serikat Pemersatu Barisan Umat (SPBU)

13. 6 Maret 2012

Setelah artis Fauzi Baadilah melakukan penolakan terhadap Jaringan Islam Liberal (JIL) di jejaring media sosial Youtube. Kali ini Mantan Rocker sekaligus artis era 80’an H. Hary Moekti, memberikan dukungan terhadap Gerakan #IndonesiaTanpaJIL di Youtube.

14. 9 Maret 2012

Forum Umat Islam (FUI) menggelar aksi Apel Siaga Umat bertajuk: ”INDONESIA TANPA LIBERAL” di bundaran HI dihadiri Fauzi Baadilah. "Gerakan ini untuk mengedukasi pemikiran nyeleneh JIL"

ANALISIS

  1. Sesungguhnya banyak organisasi di Indonesia banyak melakukan tindakan anarkisme. Bukan hanya FPI tapi juga sejumlah Ormas bahkan juga Parpol yang kalau kalah Pilkada pasti menggunakan tindakan anarkis. Kalau betul FPI sering melakukan anarkisme itupun juga mereka sudah diproses secara hukum. Ditangkap pelakunya, diadili bahkan dimasukkan dalam penjara.
  2. FPI datang untuk membuka cabang dan untuk menghadiri Perayaan Maulid Nabi artinya kegiatan itu adalah kegiatan dakwah. Jadi, bagaimana mungkin orang yang hendak berdakwah ditindak seperti itu melalui kekerasan dan semena-mena.
  3. Jika yang dipersoalkan adalah anarkisme FPI, apa bedanya dengan yang mereka lakukan itu, mereka berdemo di bandara dan itu kan dilarang oleh undang-undang apalagi sampai masuk ke aprom mengacungkan senjata tajam dan mengancam ingin membunuh, itu sendiri sudah merupakan anarkisme. Dan setelah delegasi FPI diterbangkan di Banjarmasin, mereka kemudian bergerak dan membakar panggung yang bakal dipakai acara Maulid lalu merusak toko-toko yang mereka sangka milik pendukung acara Maulid itu.
  4. Jika pemerintah selalu menunjuk hidung persoalan anarkisme pada FPI, tapi tidak pada yang lain, dalam hal ini orang-orang yang menolak kedatangan delegasi FPI, maka pemerintah diskriminatif, karena tindakan penyerangan ke obyek Vital seperti Bandara dengan membawa senjata, jelas bukan hanya tindakan pidana biasa tapi sudah menjadi tindakan yang mengancam keamanan nasional.
  5. Mari kita renungkan bersama salah satu dari firman Allah Azza Wa Jalla yang memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk menegakkan amar ma'ruf nahi munkar:

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ﴿١٠٤﴾

"Dan hendaklah ada di antara kalian sekelompok orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali-Imran [3] : 104)

  1. FPI telah melaksanakan pekerjaan mulia yakni nahi munkar sesuai hadist Rasullah

“Apabila salah seorang diantara kamu melihat kemungkaran, maka hendaknya ia mengubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu, maka dengan lisannya, dan apabila masih tidak mampu, maka dengan hatinya, dan yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim)

Dalam syarah imam Nawawi dijelaskan, bahwa yang disebut dengan kemungkaran adalah segala sesuatu yang dilarang oleh syari’at, yang hukumnya haram.kemungkaran yang harus diubah adalah kemungkaran yang terlihat oleh mata. Menurut ustadz Abubakar ba’asyir "Apa yang dilakukan oleh FPI itu sudah benar, yakni nahyul munkar, ini sudah sesuai dengan syariat. Karena itu orang-orang kafir dan antek-anteknya seperti JIL dan lain-lainnya itu memang tidak suka dan benci. Karenanya mereka berbagai macam cara terus menghalang-halangi FPI.

  1. Ulil Absar Abdalla dedengkot JIL yang merupakan salah satu Ketua DPP Partai Demokrat melempar bola panas dengan menjadikan FPI sebagai isu yang bisa dimanfaatkan. Targetnya, rakyat Indonesia sejenak melupakan pemberitaan kasus korupsi, lalu kembali menjadikan FPI sebagai kambing hitam.

KESIMPULAN

1. Demo “Indonesia Tanpa FPI” yang dipelopori JIL pada tanggal 14 Pebruari 2012 menjadi bumerang sendiri bagi JIL. Karena masyarakat Indonesia yang sebetulnya sudah sangat merindukan penerapan syariah di Indonesia dapat secara obyektif menilai bagaimana sepak terjang FPI dan bagaimana kiprah JIL yang sesat.

2. Di media massa, FPI habis diserang secara membabi buta oleh kaum fasik para penghujat Islam. Tapi FPI akan tetap menahan diri. FPI tidak terjebak oleh opini-opini mereka yang tidak suka. Mereka mengira, dengan dihujatnya FPI dengan kekuatan pers sekuler, akan membuat FPI terpancing untuk berbuat tindakan anarkis. Ternyata, kaum fasik Jaringan Iblis Laknatullah (JIL) itu gagal dan tidak sukses.

3. Pada dasarnya masyarakat telah melihat hakikat yang dilakukan FPI, maka kebenaran yang diusung tidak terbantahkan. Siapa pun pasti setuju bahwa minuman keras, prostitusi, perjudian dan sejenisnya adalah tindak kejahatan yang harus diberantas. Tidak perlu ditanya betapa banyak bukti kehancuran akibat perbuatan-perbuatan tersebut.

4. Betul ketika Hudzaifah meriwayatkan hadits Nabi bahwa akan ada “da’i-da’i yang menyeru pada neraka jahanam, yang ikut mereka akan masuk neraka”. Nabi jelaskan bahwa da’i penyeru neraka ini “dari kaum yg kulitnya sama seperti kamu, dan berbicara dengan bahasa kami”. Begitulah JIL, berkulit Islam dan berbahasa Al-Qur’an, namun yang diserukannya adalah menuju pintu neraka jahannam.. innalillahi..

5. Konsisten sekuler, web mereka jelaskan dasar JIL poin f. Memisahkan otoritas duniawi dan ukhrawi, otoritas keagamaan dan politik. Singkat cerita, sama seperti pendahulu-pendahulunya, sepertinya majikannya juga masih sama, JIL ingin menggagalkan penerapan syariat Islam.

6. Karena itulah kaum liberal dan JIL paling sewot bila ada kelompok yang menginginkan formalisasi syariat dalam negara dalam bentuk Khilafah. Bila generasi liberal lalu memakzulkan Khilafah, maka peliharaan Barat generasi baru ini menghalang-halangi kembalinya Khilafah Islam.

7. Subhanallah, terkadang Allah menguji kaum Muslim dengan musuh bersama, yang kita bersatu karenanya, menyadari pentingnya ukhuwah Islam. Oleh karena itu, #IndonesiaTanpaJIL perlu digemakan, dan kita lanjutkan dengan Indonesia Dengan Syariah dan Khilafah”.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Our 448 well-appointed rooms have private balconies with stunning views of Cancun's white sand beaches and the turquoise waters of the Caribbean.
[url=http://www.wholesalenewera59fiftycaps.com/]cheap new era snapbacks hats[/url] Once around Christmastime a rather belligerent guy came up to me at the 125th Street station where I was waiting for the A train, and asked me if I would give him twenty dollars. He wasn very nice about it, and I didn have it to spare, so I said, He went away not bothering to hide his disgust.
The average southern soldier, if asked why he volunteered would have stated that he fought to protect his home, which in many cases was literal. The famous Stonewall brigade spent most of the war fighting in its backyard in the Shenandoah Valley. He would have had little to say about slavery, other than his belief that no one had the right to dictate to him how to live his life or how. [url=http://www.wholesalenewera59fiftycaps.com/]new era wholesale[/url]
The Ifa Foundation conducts hands on Workshops throughout the year. Workshops are conducted at our retreat, Ola Olu in Central Florida. Each workshop explores specific ways for your self-empowerment and increased knowledge in working with Orisa/Orisha energy. [url=http://www.wholesalenewera59fiftycaps.com/]wholesale cheap new era snapbacks caps[/url]